Rekomendasi Laptop ASUS 2026: Untuk Kerja, Gaming sampai AI Ready

Rekomendasi Laptop ASUS 2026: Untuk Kerja, Gaming sampai AI Ready

 

Kenapa ASUS? 15 Tahun Setia, Ini Alasan Saya Tak Pernah Pindah Hati 

Jawaban saya sederhana: karena pengalaman. Saya sudah menggunakan laptop ASUS sejak tahun 2011, hampir 15 tahun dan tidak pernah beralih brand sampai dengan saat ini padahal pekerjaan, kebutuhan, dan gaya hidup saya sudah berubah drastis.

 

3 dari 6 Laptop ASUS yang pernah saya pakai

Sejak kuliah, ASUS sudah menemani perjalanan hidup saya. Dimulai dari ASUS A43SV untuk menyelesaikan tugas-tugas kampus, lalu berlanjut ke ASUS X550IU yang menjadi andalan saat saya menjalani masa freelancing sebagai event organizer dan wedding video editor.

 

Saat masuk dunia korporat enam tahun lalu pun, saya memilih ASUS ExpertBook untuk mengerjakan jobdesc kantor. Untuk hiburan dan kebutuhan performa lebih tinggi, saya menggunakan ASUS TUF yang memuaskan baik untuk gaming maupun editing foto dan video.

 

Sekarang, di kehidupan saya yang baru sebagai pengajar, saya menggunakan laptop impian saya sejak awal: ASUS ROG, yang sering dapat pujian di kelas soal gantengnya ROG Flow X13 yang saya pakai di kelas ini - tapi itu cerita untuk di lain hari.

 

Intinya sederhana: saya sering merekomendasikan laptop ASUS karena saya benar-benar menggunakannya di berbagai fase hidup saya.

 

Garansi Tiga Tahun (ASUS VIP Perfect Warranty) 

ASUS tingkatkan garansi sampai 3 tahun internasional (tipe tertentu)

Salah satu alasan awal saya memilih ASUS adalah garansinya. Saat brand lain masih menawarkan satu tahun, ASUS sudah memberi dua tahun. Kini, ASUS bahkan memperpanjang garansi internasional hingga tiga tahun untuk tipe tertentu, dengan cakupan di 114 negara. 

 

Artinya, jika sedang kuliah atau dinas di luar negeri dan laptop bermasalah, Anda tidak perlu pulang ke Indonesia hanya untuk klaim garansi jika negara tujuan termasuk dalam cakupan tersebut.



Program ini berlaku untuk berbagai lini ASUS Zenbook series, ASUS Vivobook S series, ASUS Vivobook Flip, dan ASUS ProArt. Selain garansi standar, ASUS juga meningkatkan proteksi untuk semua lini laptop ASUS ROG menjadi ASUS VIP Perfect Warranty, yang memberikan perlindungan ekstra pada tahun pertama masa garansi dengan cakupan di 140 service center seluruh Indonesia.

 

Yang menarik, layanan ini menanggung hingga 100 persen biaya perbaikan dan suku cadang, bahkan untuk kerusakan yang diakibatkan oleh kesalahan pengguna, seperti tumpahan cairan atau benturan.

 

Memilih Laptop ASUS Sesuai Kebutuhan

Tidak ada satu laptop yang cocok untuk semua orang karena kebutuhan tiap orang beda-beda. Ada yang perlu laptop ringan untuk dibawa kemana-mana, ada yang perlu performa tinggi untuk kerja kreatif atau gaming, ada juga yang penting laptopnya bisa dukung aktivitas sehari-hari, atau mungkin perlu laptop yang bisa mendukung kerja bareng AI (Artificial Intellegence).

 

Jajaran produk ASUS yang dukung AI
Jadi sebelum memilih laptopnya, penting untuk mengetahui keperluannya terlebih dahulu. Supaya tidak salah pilih, tulisan ini mungkin bisa membantu Anda untuk memilih laptop menemani aktivitas di tahun 2026 mendatang. Saya akan berusaha untuk menulisnya secara ringan dan tidak terlalu teknikal yang alih-alih memudahkan malah memusingkan.

 

1. Laptop harian yang praktis dan modern - ASUS Vivobook Series

Vivobook Series untuk yang cari laptop sehari-hari

Kita mulai dengan kebutuhan laptop paling umum: belajar, kerja, dan hiburan. Ini untuk orang-orang yang keperluannya tidak aneh-aneh. Yah laptop sehari-hari gitu lah!

 

Laptop di seri yang saya rekomendasikan pertama ini juga datang dari pengalaman. Vivobook, tepatnya Vivobook S14 OLED jadi laptop yang saya pilihkan untuk adik saya yang akan melanjutkan kuliah lagi setelah 3 atau 4 tahun bekerja. Saya pilihkan laptop ini karena keperluannya pasti akan lebih kencang, ringkas, tetapi tetap di harga yang terjangkau. Saya pilihkan seri yang layarnya juga bagus ini karena adik saya juga agak cinefil jadi kalau nonton bisa lebih seru.

 

Untuk penggunaan harian, Vivobook sudah sangat nyaman. Mengerjakan tugas, membuat laporan, mengolah data, meeting online, hingga multitasking dengan banyak tab bisa dijalani tanpa kendala. Untuk hiburan pun aman: nonton film, YouTube, browsing, hingga edit foto sederhana atau potong video singkat masih sangat sanggup. Ditambah desain yang tipis dan ringan, Vivobook cocok dibawa kuliah atau kerja di luar rumah.

 

Adik saya bawa Vivobook S untuk kuliah

Nah kalau sudah mulai kerja pakai AI, Vivobook juga sudah siap. Agak teknikal sedikit ya, Vivobook sudah dibekali hingga NPU 45+ TOPS yang sudah melampaui standar Copilot+ PC, artinya fitur AI bisa berjalan langsung di perangkat secara lebih cepat dan efisien.

 

Soal budget, tidak perlu pusing-pusing karena seri Vivobook ini punya banyak pilihan sesuai kebutuhan. Tinggal menyesuaikan antara kebutuhan dengan dana yang disediakan.

 

  • Untuk pelajar, seri ASUS Vivobook 14 A1407CA, A1407QA, dan M1407KA bisa jadi pilihan. Meski masuk segmen laptop terjangkau, laptop-laptop ini tetap menawarkan pengalaman laptop AI modern.
  • Untuk mahasiswa atau pekerja kantoran yang perlu laptop ringan, stylish, tapi tetap bertenaga untuk tugas, presentasi, dan aktivitas seharian, ASUS Vivobook S14 S3407QA atau S3407CA bisa jadi pilihan menarik. Seri ini ringkas dan efisien, dengan baterai besar yang bisa tahan hingga di atas 16 jam, cocok buat seharian di luar tanpa ribet cari colokan.
  • Untuk mahasiswa, pekerja, atau content creator yang mulai butuh tenaga ekstra terutama untuk multitasking berat, pemanfaatan AI yang lebih intens, atau pekerjaan dengan grafis lebih kuat saya rekomendasikan ASUS Vivobook S14 M3407HA. Performanya cukup fleksibel untuk kerja produktif sekaligus kebutuhan kreatif ringan. 

 

2. Laptop mewah dan elegan - ASUS Zenbook Series

Seri satu ini ditujukan untuk profesional yang mengutamakan portabilitas, performa AI, dan desain premium. Seri ini cocok untuk manager, profesional kantoran, remote worker, hingga pekerja teknologi non-gaming yang butuh laptop ringan tapi tetap powerful. 

 

Salah satu model Zenbook (Zenbook Duo UX806CA) punya dua layar

Zenbook hadir dalam beberapa varian, termasuk model layar ganda seperti Zenbook Duo (seperti pada foto di atas). Namun untuk tahun 2026, salah satu yang paling menarik justru Zenbook S14 OLED (UX5406SA) dengan satu layar yang lebih simpel dan terasa paling praktis untuk kerja harian.

 

Laptop ini tipis dan ringan, hanya sekitar 1,1 cm dengan bobot 1,2 kg, jadi enak dibawa ke mana-mana. Desainnya juga terlihat premium berkat material Ceraluminum™, yang bukan cuma kuat, tapi juga bikin tampilannya terlihat “naik kelas” saat dibawa meeting ke klien.

Layarnya pakai OLED, tajam, kaya warna, dan touchscreen jadi aman untuk kerja mobile, presentasi, sampai desain ringan. Ditambah dukungan NPU hingga 47 TOPS dan baterai yang tahan seharian, Zenbook S14 cocok untuk anda yang ingin laptop tipis, elegan, dan siap diajak kerja serius, termasuk memanfaatkan fitur AI.

 

3. Laptop gaming terjangkau - ASUS Gaming V16

ASUS Gaming cocok untuk mahasiswa

Di ASUS Gathering Makassar 2025 kemarin, saya paling banyak menghabiskan waktu di booth ini: ASUS Gaming. Pas sepi, hampir saja laptop ini saya bawa kabur. Untungnya, niat itu saya urungkan pas tahu kalau sebenarnya, ASUS Gaming ini ternyata tidak terlalu mahal.


Jatuh cinta di pandangan pertama

Saya memang masih suka laptop gaming. Bukan cuma karena hobi main game, tapi juga karena performanya yang tinggi sangat membantu pekerjaan berat non-gaming seperti editing foto dan video. ASUS Gaming ini menarik karena posisinya jelas: laptop gaming yang terjangkau. Sebuah pintu masuk ke seri gaming untuk pengguna yang masih mikir-mikir soal budget.

 

Selain untuk main game, juga relevan sebagai workhorse harian untuk pekerjaan berat yang butuh tenaga ekstra. Jadi kalau siang dipakai kerja, malamnya dipakai main game, rasanya tetap masuk akal dan tidak terasa berlebihan.

 

Ga mau pulang, maunya bawa pulang

Apalagi dengan bobot yang relatif ringan untuk ukuran laptop gaming, seri K16 dan V16 ini masih cukup realistis untuk dibawa kuliah atau kerja. Ditambah RAM yang bisa di-upgrade dan sistem pendingin yang mumpuni, laptop ini terasa cukup future-proof untuk beberapa tahun ke depan, tanpa harus langsung lompat ke kelas harga yang jauh lebih tinggi.

 

Makanya, kalau anda mahasiswa, kreator pemula, atau profesional muda yang butuh laptop kencang tapi masih harus realistis soal budget, ASUS Gaming Series ini menurut saya ada di titik tengah yang pas. Harga masuk akal, performa dapat, dan fleksibel untuk berbagai kebutuhan.

 

ASUS Gaming Series ini bisa dimahar dengan harga mulai Rp12.999.000. Sebuah posisi yang sangat menarik. Yang versi tertingginya pun, yang pakai RTX 5060, masih duduk cantik di bawah sembilan belas juta Rupiah.

 

4. Laptop gaming terbaik - ASUS TUF & ROG

ASUS TUF dan ROG adalah dua lini yang sepertinya tidak perlu banyak pengantar. Keduanya saya rekomendasikan untuk siapa pun yang mengincar performa tinggi, baik untuk gaming maupun pekerjaan berat, dan saya punya pengalaman langsung menggunakan keduanya.

 

Untuk gamer yang butuh laptop tangguh dan tahan banting, ASUS TUF Gaming adalah jawabannya. Seri ini dikenal lewat sertifikasi standar militer, tapi tetap bertenaga untuk menjalankan game AAA modern. Di tahun 2025, ASUS TUF Gaming F16 hadir dengan desain baru yang lebih ramping sekitar 17,9 mm namun tetap membawa performa serius berkat dukungan kartu grafis generasi terbaru.

 

TUF F16 dengan Core i7 dan NVIDIA RTX 5070

Buat saya, TUF ini tipe laptop yang rasanya “aman” dipakai jangka panjang, tanpa harus terlalu khawatir soal durability. Harganya juga masih di bawah ROG.


TUF ada versi Tower PC juga

Nah kalau bicara ROG, ceritanya memang naik satu level. Ini lini untuk yang tidak mau kompromi. Kalau mau performa tapi tetap mau yang masih portable, ROG Zephyrus G14 dan G16 cocok. Kombinasi portabilitas, desain premium, dan tenaga besar, cocok untuk gamer sekaligus kreator konten.

 

Manifesting join the Republic di 2026

Sementara kalau ROG Strix SCAR 16/18 dan Strix G16/G18 ini kayaknya lebih cocok untuk gaming yang kompetitif karena dengan refresh rate tinggi, sistem pendinginan mantap, serta spesifikasi kelas atas yang memang dirancang untuk kompetisi.

 

Untuk penggunaan pribadi, saya menggunakan ROG Flow. Jujur saja, saya masih sering heran dengan performanya yang besar dalam bodi yang sangat kecil, bisa dilipat jadi tablet, layar sentuh, dan mendukung stylus. Saya pakai untuk presentasi di kelas, editing foto dan video personal, dan main game pastinya.

 

Main game tipis-tipis di booth Gaming Brand #1

 

5. Main game di mana saja - ROG Xbox Ally

Kita geser sebentar dari laptop ke perangkat handheld atau PC genggam. Awalnya, saya termasuk yang memandang sebelah mata perangkat seperti ini bukan karena performanya, tapi rasanya tidak cocok untuk gaya main saya.

 

Bapak lo geming - lah emang

Namun seiring waktu, terutama setelah jadi bapak-bapak, perspektif itu berubah. Waktu main game tidak lagi panjang dan terjadwal, jadi perangkat seperti ROG Xbox Ally justru terasa masuk akal. Bisa main sambil jaga anak, menunggu kelas, atau di sela waktu luang tanpa harus membuka laptop atau duduk serius di meja.

 

Saya juga kadang membayangkan kalau lagi tidak perlu mengetik, kayaknya cukup bawa ROG Xbox Ally ini ke kelas.

 

Performanya juga oke, apalagi karena ini sebenarnya adalah PC ya jadi bisa dipakai untuk keperluan kayak nonton, youtube, dan sebagainya. Hmmmm menarik (sambil melihat isi tabungan).

 

6. Laptop pekerja visual yang akurat - ProArt 

Kalau tadi kita bicara soal gaming, dari laptop sampai handheld, ASUS sebenarnya juga punya lini lain yang arahnya berbeda, tapi sama seriusnya soal performa: ASUS ProART. Kalau TUF dan ROG fokus ke FPS dan benchmark, ProArt ditujukan untuk pekerjaan visual yang menuntut presisi.

 

Laptop ProArt untuk sahabat renderku

Seri ProArt ini saya rekomendasikan untuk anda yang sehari-hari berkutat dengan visual: desainer grafis, ilustrator, fotografer, videografer, hingga digital artist. Performanya kuat untuk rendering, editing foto dan video resolusi tinggi, sampai motion, tapi tetap dibuat ringkas dan portable untuk kerja mobile.

 

Yang paling krusial dari ProArt tentu soal akurasi warna. Ini super-duper-penting-banget untuk memastikan warna yang kita lihat di layar konsisten dengan hasil akhir, baik saat dikirim ke device lain maupun saat dicetak. Ehem, masalah klasik yang sering dikeluhkan banyak editor.

 

Jadi kalau ROG dan TUF saya rekomendasikan untuk performa tanpa kompromi di dunia gaming, ProArt adalah pilihan paling masuk akal untuk profesional visual yang mengutamakan akurasi.

 

Aksesoris pendukung semakin lengkap

Di luar urusan performa dan spesifikasi, ASUS juga tidak luput menyiapkan berbagai aksesoris resmi untuk melengkapi pengalaman berkomputernya.

 

Untuk lini gaming seperti TUF dan ROG, tersedia backpack khusus yang disesuaikan dengan ukuran dan bobot laptop gaming. Sementara untuk ROG Xbox Ally, ada tas kecil yang ringkas dan praktis yang cocok dibawa nongkrong atau menunggu kelas tanpa harus membawa ransel.

Charger original mungkin terdengar sepele, tapi justru penting untuk menjaga stabilitas daya, suhu, dan umur baterai agar tidak cepat menurun.

 

Kalau Vivobook dan Zenbook ceritanya beda. Lini ini lebih cocok dipasangkan dengan aksesoris yang kalem dan rapi seperti jajaran mouse dan keyboard dengan desain minimalis.

 

ASUS Fragrance Mouse MD102 dan beragam aksesoris lain

Lalu ada ASUS Fragrance Mouse MD102, mouse yang lucu, centil, dan... punya parfum dan bisa diisi ulang. Jadi kalau misalnya mau ke kafe atau ada kuliah siang-siang dan lupa bawa parfum bisa, "untung gue bawa mouse".

 

Supaya tidak salah pilih

Pada akhirnya, kembali ke poin saya pertama di awal. Tidak ada satu laptop yang sempurna untuk semua kebutuhan. Pun begitu, saya yakin ada laptop yang sesuai untuk setiap fase dan kebutuhan. Pengalaman saya menggunakan ASUS menjalani fase kuliah, kerja, freelancing, gaming, sampai sekarang mengajar dan jadi bapak-bapak yang curi-curi waktu main game, membuat saya yakin untuk merekomendasikan brand satu ini kepada siapapun.

 

Kalau anda, tipe pengguna yang mana? Si praktis Vivobook, atau si mendang-mending performa kayak saya? Tentu saja pilihan tetap ada di tangan anda. Saya hanya berharap semoga laptop yang dipilih nanti bisa menemani cerita hidup anda, sejauh ASUS sudah menemani cerita hidup saya. 

Rekomendasi Laptop ASUS 2026: Untuk Kerja, Gaming sampai AI Ready
4/ 5
Oleh

2 komentar

  1. Pertanyaan saya, siapakah gerangan yg fotox membelakangi kamera? #salfok tingkat dewi wkwkwkwk

    BalasHapus

Halo! Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Mohon maaf untuk sementara, komennya saya moderasi dulu ya karena banyaknya komen spam yang masuk.
EmoticonEmoticon