Memanjat itu Intelek
Saya coba tebak apa yang biasanya kalian lakukan, hampir semua pasti memilih menonton TV/Film, mendengar musik, atau lebih intelek sedikit: mandi. Loh? Atau mungkin manjat pohon seperti yang saya dan Alvidha lakukan tempo hari di pinggir danau Unhas.
Ya! Manjat pohon itu menyenangkan! Saya ingat pohon pertama yang saya panjati, itu adalah pohon buah kersen di pinggir jalan sebelah rumah saya di Sidrap. Waktu itu saya kelas 1 atau 2 SD. Betapa bangga perasaan saya waktu itu, rasanya saya tidak ingin turun dan menetap di pohon kersen yang memang tidak pernah tinggi itu untuk selamanya. Namun karena besoknya saya harus ke sekolah, niat itu saya urungkan juga.
Sejak saat itu, saya suka memanjat pohon, apalagi yang memang tidak tinggi.
Banyak kepuasan yang bisa kita peroleh dari manjat pohon, salah satunya... Hmmmm...
***
Berpikir
***
Brainhang
***
Brainhang
***
Tapi jangan karena saya suka manjat pohon, Anda langsung mengecap saya aneh, Rekan. Saya memanjat pohon bukan untuk membuang-buang waktu dan karena kurang kerjaan. Itu hobi, bakat, sekaligus sebuah kebutuhan penting, bahkan boleh jadi tujuan hidup. Saya bahkan berpikir mengusulkan "Metode Manjat Pohon" sebagai mata kuliah di jurusan Ilmu Komunikasi, nilainya 4 SKS.
aw aw aw, makhluk pohon mangga jiiii
BalasHapusblogilicious fun makassar seru banget deh
BalasHapushahahahahaahaha apaaaaaan pohon segitu doang ga pake melek juga bisa. haha
BalasHapus@Nunuuu: Itu bukan pohon mangga kok. Itu pohon... Ndak tahu apa
BalasHapus@BFM: Iya, seru. Tapi postingan ini ndada hubungannya sama event itu kok.
@Nonni: Jangan anggap enteng pohon itu, Jeng! Butuh perjuangan juga itu!