Sudah setahun lebih saya menjalani kuliah di Jurusan Ilmu Komunikasi Unhas. Hampir semuanya menyenangkan (hampir semua, kecuali WC-nya yang masih jauh dari standar kebersihan nasional, apalagi internasional). Percayalah, kebelet di kampus ini bukanlah hal yang bagus untuk dirasakan.
Back to topic, Iya saya takut. Saya menghadapai mata kuliah yang telah menjadi musuh bebuyutan saya sejak kelas 1 SMP: Matematika. Seperti kebanyakan orang-orang jurusan sosial lainnya, saya benci matematika. Namun sebesar apapun kebencian itu, entah kenapa Matematika masih saja betah terus memburu saya sampai kuliah di jurusan yang nantinya saya akan memilih program study Public Relation atau jika memungkinkan Komunikasi Bisnis ini. Matematika, I Hate You More.
Nama mata kuliahnya Pengantar Statistik Sosial, di dalamnya kami berhadapan dengan data, diagram, dan embel-embelnya. Saya suka grafik dan diagram, tapi rumus? Apalagi rumus matematika? Mikir-mikir dulu.
Seorang sahabat, sebut saja Agus Edy Saputra (bukan samaran) pernah berkata, "Bisa jadi sesuatu yang sangat kamu benci itu nantinya akan jadi hal yang sangat kamu butuhkan dan kamu akan menyesal dulu tidak memikirkannya sampai situ. Bagaimana cara menghilangkan ketakutan terhadap pelajaran yang kamu benci adalah dengan menghadapinya".
Iya, begitu Kak Agus memberikan semangat. Sebuah saran yang simpel dan butuh cukup keberanian. Karena lari terus menerus bisa membuat Layu, (mengutip lirik Sore Band). Mungkin ini saatnya berhenti berlari, sekarang saatnya melawan.
Wish Me Luck, Dear Friends
Halo! Terima kasih sudah meninggalkan komentar. Mohon maaf untuk sementara, komennya saya moderasi dulu ya karena banyaknya komen spam yang masuk. EmoticonEmoticon
adaja.. ku temaniko cerita kalo statistika
BalasHapuscerita sambil belajar :p
*dak pernah bagus